Memperbaiki Status Reproduksi Ternak Dengan Minoxvit
Mamuju,26/10/2020-Usaha sektor peternakan memiliki prospek yang baik kedepannya, seiring dengan pertambahan penduduk maka permintaan dan konsumsi daging akan terus meningkat. Data statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2018, menunjukkan bahwa konsumsi daging sapi per kapita tahun 2017 sebesar 0,469 kg, atau meningkat sebesar 12,50 persen dari konsumsi daging sapi per kapita tahun 2016 sebesar 0,417 kg. (Ditjen PKH, 2018).
Pengembangan peternakan khususnya sapi seringkali mengalami kendala diantaranya kondisi reproduksi ternak yang merupakan kunci keberhasilan produksi ternak. Status reproduksi ternak dipengaruhi beberapa faktor diantaranya stress lingkungan, kandungan nutrisi pakan, kebutuhan vitamin dan mineral. Rendahnya status reproduksi pada sapi jantan dan betina mempengaruhi kualitas semen jantan sehingga sulit terjadi pembuahan serta mempengaruhi jarak melahirkan pada betina.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan status reproduksi sapi baik pejantan maupun betina yaitu dengan memperbaiki asupan mineral dan vitamin yang diberikan dalam pakan suplemen. Saat ini Badan Litbang Pertanian mengembangkan pakan suplemen untuk perbaikan status reproduksi ternak yaitu minoxvit.
Minoxvit kaya akan kandungan antioksidan alami, vitamin dan mineral. Kandungan antioksidan dapat mengatasi masalah stres akibat radikal bebas, meningkatkan imunitas pada ternak, meningkatkan motility dan viability sperma pejantan. Kandungan vitamin E dan Mineral dapat meningkatkan estrus pada induk dan memperbaiki kualitas sperma pejantan.
Fingsi minoxvit pada induk adalah meningkatkan kinerja rumen sehingga mencegah penutunan bobot badanninduk pasca melahirkan, meningkatkan laju pertumbuhan anak yang baru lahir dari induk yang diberi suplemen minoxvit, memperpendek calving interval. Sedangkan pada pejantan meningkatkan konsentrasi sperma dalam semen, meningkatkan persentase sperma yang hidup dan menurunkan jumlah sperma yang mati, meningkatkan motilitas sprema dan meningkatkan volume semen.
Dosis pemberian minoxvit pada induk yang bunting 3 gr/30 kg berat badan ternak setiap hari selama 4 bulan. Minoxvit dapat diberikan kepada induk dua bulan sebelum dan dua bulan setelah melahirkan. Sedangkan pada pejantan, minoxvit dapat diberikan dengan dosis 3 gr/30 kg berat badan ternak setiap hari.(fitri)